Sabtu, 16 Januari 2010

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Amerika adalah pengguna terbesar tenaga angin untuk membangkitkan listrik dengan total kapasitas terpasang 28.635 MW (28 Giga Watt). Negara kedua terbesar adalah Jerman. Menurut Kompas, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin China pada akhir 2009 diperkirakan mencapai 20 Giga Watt. Akhir tahun 2008, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin China masih 12,15 Giga Watt.
Dengan besar kapasitas seperti itu, China akan melampaui Spanyol dan menjadi negara ketiga terbesar penghasil listrik dari tenaga angin di dunia.

Tenaga angin sejak zaman dulu digunakan oleh manusia, misalnya di Belanda angin oleh kincir angin (wind mill) digunakan untuk bidang pertanian menggiring beras, memotong kayu, (mekanikal), dan pompa air.

Energi angin adalah konversi dari eneri matahari. Matahari memanaskan sebagian bumi, menyebabkan udara panas yang mengalir ke atas karena lebih ringan, aliran udara dingin menggantikan udara panas - inilah yang disebut sebagai angin.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik itu disimpan ke dalam baterai.

Ada dua dasar design turbin angin, vertikal dan horizontal. Sebuah turbin listrik terdiri dari:
  • rotor, mengubah energi angin menjadi energi rotasi poros.
  • Kotak tempat gearbox dan generator listrik
  • Menara
  • Perangkat elektronik
Output dari turbin angin tergantung dari besarnya turbin dan juga kecepatan angin. Untuk menentukan lokasi yang cocok untuk pembangkit listrik tenaga angin, biasanya kecepatan angin di monitor selama satu tahun. Rata-rata kecepatan angin 4 meter per detik untuk turbin angin skala rumah.

Tenaga yang dihasilkan oleh angin adalah pangkat tiga dari kecepatan angin. Contohnya kecepatan angin 12 mph (miles per hour, 1 mph = 0.44704 m / s) menghasilkan 1.768 lebih besar 33% dibandingkan dengan 11 mph yang menghasilkan 1.331 (11 * 11 * 11 = 1.331). Artinya pengaruh kecepatan angin sangat menentukan energi listrik yang dihasilkan.

Kalau bicara soal pembangkit listrik tenaga angin, harus kita bahas juga mengenai dampak lingkungan, misalnya terhadap binatang seperti burung, kelelawar dan tentu saja polusi udara. Keunggulan pembangkit listrik tenaga angin dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya tentu saja tenaga angin bisa juga dioperasikan pada malam hari.